Keluhan masyarakat dan pelaku UMKM terkait kelangkaan gas elpiji berukuran 3 kilogram di sejumlah wilayah Bukittinggi dan Agam mulai bermunculan.
Pantauan tim bukittinggiku.com di daerah Stasiun Bukittinggi pada Kamis (23/2/23), terlihat beberapa pelaku UMKM mengeluhkan kosongnya ketersediaan gas 3 kg di daerah tersebut.
Reza, salah satu pedagang makanan di Stasiun menyebutkan bahwa dari bulan Januari lalu, sudah mulai kesusahan menemukan gas 3 kg di agen dan warung.
“Sudah lebih sebulan ini, sejak awal Januari 2023. Kalaupun ada, harganya mahal, bisa mencapai Rp.25.000 hingga Rp.28.000 per tabungnya”, ungkap Reza.
Dikutip dari akun instagram @bukititinggiku.ig, hal serupa juga dikeluhkan oleh beberapa netijen di wilayah Kabupaten Agam.
“Ampek Angkek dan sekitaran nyo payah damin, sarik bana abis se sado nyo, apo lai di Batang Buo. Indak pernah ado gas tu ado kecek urang agennyo”, tulis akun @rizkyspta
“Di Sungai Jariang payah lo damin, payah urang siko mancari gas 3 kg”, tulis akun @_yandimulyadi
–
@saidi.bandaro/2023