Bukittinggi (9/7/24) – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia” dan didukung Sampoerna Volunteer Club memberikan bantuan paket sembako dan hunian sementara bagi warga terdampak bencana banjir lahar dingin atau galodo di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Bencana banjir lahar dingin terjadi pada Mei 2024 yang menyebabkan 67 orang meninggal dunia dan lebih dari 700 rumah warga mengalami kerusakan.
Program ini dijalankan bersama Kelompok Pemuda Tilatang Kamang yang terlibat dalam pembangunan Hunian Sementara (Huntara) dan mendistribusikan bantuan sembako.
Bantuan diberikan kepada warga korban bencana galodo di Nagari Batu Taba, Kecamatan IV Angkek Canduang, Kabupaten Agam, Sabtu (6/7/2024).
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan, bantuan yang diberikan Sampoerna ini sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan perusahaan dan mewujudkan komitmen untuk berkontribusi kepada tiga pemangku kepentingan utama, termasuk masyarakat.
“Sebagai bagian dari Falsafah Tiga Tangan, kami ingin menciptakan berkontribusi kepada masyarakat luas. Kami percaya bahwa keberlanjutan harus diiringi dengan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan,” ujar Ishak.
Hunian Sementara dan Bantuan Sembako
Kebutuhan hunian sementara dibutuhkan warga karena ratusan rumah warga dan fasilitas umum di Kabupaten Agam mengalami kerusakan akibat bencana galodo.
Hunian sementara oleh Sampoerna berupa bangunan tahan gempa dengan ukuran 6×15 meter, yang terdiri dari lima kamar dan lima kamar mandi.
Hunian sementara ini bisa digunakan selama dua tahun sesuai durasi perizinan dan bisa digunakan warga terdampak bencana sembari menunggu bantuan tempat tinggal permanen.
Penyaluran donasi diawali dengan charity ride yang dilakukan oleh Komunitas Sampoerna Roda Dua.
Komunitas ini mengunjungi titik-titik terdampak untuk memberikan bantuan sembako. Selanjutnya, rombongan mengunjungi lokasi pembangunan hunian sementara di Nagari Batu Taba, Kec. IV Canduang, Kabupaten Agam.