Nada Mulya @mulyanada (22) menjadi salah satu desainer asal kota Bukittinggi unjuk gigi dalam ajang fashion show bertaraf nasional, Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020. Dalam pagelaran yang dihelat Sabtu (22/02) di Jakarta Convention Center itu, Nada Mulya, menampilkan busana batik tanah liek asli Minangkabau, dengan tema “Tanah Minang”. Nada Mulya menjelaskan, dalam Muffest 2020 ini, ia menampilkan empat macam desain busana muslim batik tanah liat.
Nada memilih tema “Tanah Minang” karena ingin memperkenalan dan mengangkat batik tanah liek yang berasal dari Sumatera Barat ke dalam dunia design fashion bertaraf nasional hingga international. “Suatu saat saya ingin dan bercita cita untuk memperkenalkan budaya Minang di bidang fashion di kancah Internasional. Cita cita itu, saya mulai dengan tampil pada Muffest 2020 ini sebagai tugas akhir dari IFI,” ungkapnya.
Nada menambahkan, koleksi yang diangkatnya ini terinspirasi dari dua kebudayaan yang berbeda yaitu Minang dan Belanda. Pada abad ke-16 Tanah Minang dimasuki oleh Bangsa Belanda dengan tujuan ekonomis dan politik. “Tanah Minang sangat sulit untuk dikuasai oleh Bangsa Belanda tetapi bukan berarti tidak adanya pengaruh akulturasi yang diberikan bangsa Belanda kepada orang Minang.
Akulturasi budaya memberikan kekayaan terhadap budaya minang seperti memberikan pesan positif dalam desain fashion. Dimana orang minang dapat menambahkan style belanda dalam berbusana tapi tidak menghilangkan kaidah berbusana orang minang sebelumnya,” jelasnya.
Empat outfit yang terinspirasi dari budaya Minang dan ybelanda ini, lanjutnya, disajikan dengan look modest wear berkarakter klasik dan elegan sehingga sesuai untuk para wanita muslimah pecinta kain tradisioanal yang ingin terlihat lebih modern. Masuk dalam ajang Muffest, memang menjadi salah satu cita-cita dari alumni SMAN 3 Bukittinggi angkatan 2015 ini. Karir sebagai desainer mulai ia jajaki sejak tamat SMA dan melanjutkan pendidikan di Universitas Padjadjaran Bandung.
“Namun pada tahun 2018 saya memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah di universitas tersebut karena saya lebih tertarik di bidang desain fashion, lalu pada tahun tersebut saya bergabung dengan Islamic Fashion Institute (IFI). Setelah 1,5 tahun di IFI akhirnya saya bisa menampilkan karya tugas akhir saya di ajang fashion show bertaraf nasional yaitu muslim fasion festival 2020 (muffest) ini,” jelasnya.
–
Bukittinggiku Media Pratama, yang saat ini dikenal dengan @bukittinggiku merupakan portal informasi Kota Bukittinggi yang berbasis pada website dan sosial media.
@bukittinggiku berdiri secara independent di bawah naungan CV. Bukittinggiku Media Pratama dan di bawah lindungan Allah SWT sejak tahun 2011.
- Whatsapp Redaksi (klik disini)
- WhatsApp Marketing (klik disini)
- Join Grup WhatsApp & Telegram (klik disini)
- Facebook Page (klik disini)
- Instagram (klik disini)
- Twitter (klik disini)
- Youtube (klik disini)