Jurnalis Bukittinggi & Agam Datangi Rumah Walikota Bukittinggi untuk Meminta Klarifikasi

Jurnalis Bukittinggi & Agam Datangi Rumah Walikota Bukittinggi untuk Meminta Klarifikasi

Bukittinggi, 30/6/23 – Para jurnalis dari Bukittinggi dan Agam mendatangi rumah dinas Walikota Bukittinggi, Jumat sore (30/6/23).

Rombongan jurnalis ini tergabung dalam berbagai macam organisasi jurnalis, seperti Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI), Bukittinggi Press Club (BPC), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Kunjungan ini terkait pernyataan Wako Erman Safar dalam video klarifikasi dugaan kasus inses yang seolah-olah menyalahkan wartawan hingga kasus ini viral.

“Rekan-rekan jurnalis ingin meminta penjelasan mengenai statement walikota yang seolah-olah menyalahkan wartawan”, ungkap Iing Chaiang, jurnalis BanuaMinang.co.id saat dikonfirmasi di Lapangan Kantin (30/6/23).

Namun, setelah didatangi ke rumah dinasnya, Wako Erman Safar tidak berada di rumah dan diinfokan sedang dinas luar.

Baca juga : Waspada, Ada Begal Bersenjata Tajam di Kelok Cindua, Ngarai Sianok Bukittinggi

Karena tidak berhasil bertemu walikota, rekan-rekan jurnalis melakukan orasi di depan rumah dinas Walikota Bukittinggi.

“Pers berhak mencari informasi, semua itu diatur dalam UU Pers No.40 Tahun 1999. Tidak boleh ada pembatasan, diudang ataupun tidak”, ungkap Fadhly Reza, jurnalis Klikata.co.id dalam orasinya.

Terlihat puluhan Satpol PP berjaga di dalam dam di luar pagar rumah dinas untuk mengamankan aksi ini.

“Kalau dia (walikota) menganggap itu salah, ya minta maaf. Kalau tidak, ya kita tunggu aja sikap dia selanjutnya”, ungkap Rizki, jurnalis Detak Sumbar.

Aksi ini bukanlah bentuk anarkis, hanya menyampaikan pesan dari jurnalis kepada sang walikota, agar tidak merendahkan profesi jurnalis.

Baca juga : Berkat Laporan Warga Gurun Panjang, Polresta Bukittinggi Gagalkan Peredaran 19 Kg Ganja

Sebelumnya, Wako Erman Safar menyampaikan dalam video klarifikasinya bahwa tidak pernah meminta wartawan untuk memberitakan kasus dugaan inses ini.

“Lalu kemudian itu viral. Itu diluar sepengetahuan kami, dan kami tidak pernah meminta wartawan dari awal kita mendapati perbuatan-perbuatan penyimpangan ini untuk diberitakan”, ucap Erman di video klarifikasi (27/3/23).


Pewarta : Ipan Cubeng
Editor : Saidi Bandaro