Bukittinggi (3/2/25) – Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang, termasuk di Kota Bukittinggi.
Fenomena kopi keliling kekinian menunjukkan bagaimana inovasi dalam penyajian dan distribusi kopi mampu menarik perhatian dan mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat.
Kopi keliling biasa dijual dengan harga Rp8.000 hingga Rp12.000 tanpa mengorbankan kualitas, berkat efisiensi dan penggunaan teknologi.
Di awal tahun 2025 ini, semakin banyak brand kopi keliling yang hadir di Kota Bukittinggi. Bisa dilihat di sepanjang Jalan Sudirman, Belakang Balok, hingga ke daerah Tarok, sudah mulai dipenuhi kopi keliling yang mangkal di pinggir jalan.
Omset yang dihasilkan pun tidak main-main, bisa mencapai 2 Juta hingga 4 Juta dalam sehari. Jika dikalkulasikan, omset harian ini akan mencapai angka 60 Juta hingga 120 Juta dalam jangka waktu satu bulan.
Jumlah omset ini diketahui dari surat terbuka yang dikirimkan oleh Founder Kopi Brum Brum, M. Ibrahim Khalilullah, kepada Satpol PP Kota Bukittinggi, pada Sabtu (1/2/25).
Dalam surat tersebut, pada nomor 4 poin c, M. Ibrahim Khalilullah, menuliskan bahwa Kopi Brum Brum biasa menyajikan 200 hingga 400 porsi kopi dalam sehari.
Tentu saja ini angka yang besar dan menggiurkan untuk para pengusaha kopi. Hal inilah yang semakin memicu munculnya brand kopi keliling baru di Kota Bukittinggi.