Bukittinggi (16/5/23) – Persoalan tanah konsolidasi di RT 001, RW 001, Kelurahan Aur Kuning, Kota Bukittinggi, kembali hangat diperbincangkan setelah adanya pembangunan ruko di atas lahan yang seharusnya digunakan untuk jalan umum.
Hal ini bermula dari laporan Benny Rahmat Arif, S.,H, perwakilan warga setempat yang merasa persoalan tanah konsolidasi ini masih belum menemukan titik terang.
Saat dihubungi redaksi bukittinggiku.com, Benny menyampaikan kekecewaannya karena muncul masalah baru di tanah konsolidasi ini.
“Lahan konsolidasi tersebut seharusnya dipakai untuk jalan umum, namun persoalan tersebut masih belum selesai, sekarang ada yang membangun ruko di lahan tersebut”, ungkap Benny (19/5/23).
Baca juga : Gelap Gulita, Pengendara Motor Dijambret di Fly Over Aua Kuniang Bukittinggi
Benny dan beberapa warga setempat sudah melaporkan ke pihak terkait seperti Dinas PUPR Bukittinggi, kantor Pertanahan Bukittinggi, hingga ke Walikota Bukittinggi, namun sampai ini masih belum menemukan titik terang.
“Sejak era Wako Djufri, Wako Ismed, Wako Ramlan, hingga Wako Erman, namun tidak ada perkembangan mengenai persoalan ini”, tambah Benny.
Sampai saat ini warga setempat yang terkena imbas akibat persolaan ini karena tidak ada akses jalan yang layak.
“Sekarang warga melewati akses jalan yang diberikan oleh salah seorang warga. Jika terjadi musibah, tidak ada akses untuk ambulance dan pemadam kebakaran”, tutup Benny.
Baca juga : Kembali Meresahkan, Oknum Parkir di Simpang Yarsi Disanksi Dishub Bukittinggi
Redaksi bukittinggiku.com mencoba mengonfirmasi kepada Lurah Aur Kuning, Muhammad Ridwan, S. PKP.
“Konsolidasi tanah belum selesai, rencana mau dirapatkan dengan BPN Selasa depan”, jelas nya (19/5/23).
Tidak puas sampai disitu, redaksipun mencoba meminta konfirmasi dari @kantahbukittinggi.
“Terkait permasalahan tersebut kami belum bisa memberitahu pihak yg dapat di konfirmasi karena kepala kantor sedang dalam perjalanan dinas. Hari senin insyaallah akan kami konfirmasi kembali”, tulis akun @kantahbukittinggi (19/5/23).
–
Pewarta : Saidi Bandaro
Editor : Saidi Bandaro
